PENCARI UDANG YANG TENGGELAM DI CITARUM DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA PAGI INI
Bekasi,tangraya.com
Seorang pencari udang yang tenggelam di Sungai Citarum ditemukan jumat (19/3) pagi ini pada pukul 09.25 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Korban yang bernama Randi Januar (29) ditemukan pada radius 20 meter dari lokasi kejadian oleh tim SAR gabungan beserta masyarakat setempat kemudian langsung dievakuasi menuju rumah duka.
“Mulai pagi tadi kami beserta tim SAR gabungan dan masyarakat melakukan pencarian terhadap korban hingga akhirnya kami temukan korban tidak jauh dari lokasi tenggelamnya korban.” ungkap Hendra Sudirman, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator.
Beliau juga mengungkapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas musibah ini serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim SAR gabungan beserta masyarakat yang telah melakukan pencarian terhadap korban.
Sebelumnya pagi tadi kurang lebih puluhan personil gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian pada hari ketiga ini. Operasi SAR pada hari ini dibagi menjadi 2 area pencarian dimana SRU pertama melakukan penyisiran menggunakan perahu karet LCR dari lokasi kejadian hingga radius 6 KM kemudia SRU kedua melakukan pencarian dengan penyisiran melalui jalur darat hingga radius kurang lebih 4 KM dari lokasi kejadian.
Unsur-unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR diantaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD Kab. Bekasi, Petugas Kec. Cabang Bungin, Koramil Cabang Bungin, Polsek Cabang Bungin, Petugas Desa Lenggan Jaya, Baznas Tanggap Bencana Kab. Bekasi, KPA Ranting, IEA, Relawan Fire & Rescue, Rumah Zakat Cikarang, Berita Sekitar Cabang Bungin, Owl Rescue, Retara, Trans 7 Rescue, DMC Dompet Dhuafa, dan Masyarakat Setempat.
Sebelumnya diketahui pada Kamis (17/3) sekitar pukul 14.30 WIB korban sedang mencari ikan/udang di tepi sungai citarum kemudian korban terperosok ke dalam sungai tersebut, kedua rekannya yang sedang bersama korban berusaha menolong namun karena derasnya arus sungai sehingga korban tidak dapat diraih dan tenggelam. (rajeb/henri/tr)